Kamis, 22 November 2012

Mahfud MD ''Menyadarkan'' Para Pejabat

Tak ada yang abadi / tak ada yang abadi
Jiwa yang lama segera pergi / bersiaplah para pengganti
-- Ariel (sewaktu masih Peterpan)


SIAPA tokoh-tokoh Indonesia saat ini paling sering bikin kontroversi? Seandainya harus menyebut satu nama, maka saya pilih: Mahfud MD. Bukan lantaran dia sedang jadi berita. Bukan pula karena dia Ketua MK (Mahkamah Konstitusi). Tapi semata-mata karena kontroversinya banyak gunanya. Cukup banyak ''rekor'' kontroversial yang dipecahkannya semenjak memimpin lembaga peradilan tersebut. Terutama putusan-putusan MK yang di luar dugaan umum. Dari soal pemilu, soal undang-undang, soal jabatan, soal perkara pejabat, dan sebagainya. Hingga banyak pihak mengajukan gugatannya ke MK, dengan harapan besar mendapatkan keadilan.

Mahfud MD juga dikenal konsisten. Pernyataan-pernyataannya selalu kritis dan menohok, namun membangkitkan kesadaran. Masih hangat dalam ingatan kita, ketika setengah bulan lalu dia melontarkan kritik tajam ke Istana Presiden SBY. Dia menengarai ada mafia kasus narkoba di istana, terkait dengan grasi yang diberikan SBY kepada Meirika Franola yang telah divonis hukuman mati. Kubu istana bak kebakaran jenggot dan menyerang balik Mahfud. Tapi Mahfud -- lelaki kelahiran Madura -- itu tidak gentar, tetap mensinyalir adanya mafia tersebut. Publik pun ramai mendiskusikannya bahkan informasinya melebar hingga ada temuan-temuan baru terkait kasus itu.

Kemarin, 22 November 2012, Mahfud kembali membuat pernyataan menarik. Apalagi kalau bukan terkait rencana dirinya tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai Ketua MK tahun depan. Masa jabatannya bakal berakhir 1 April 2013. Dia sudah mengirim surat pemberitahuan itu ke DPR. Pernyataan menariknya begini: ''Saya harus berhenti. Kalau senang itu diteruskan, nanti akan jadi sesat,'' katanya, di kantor MK. Menurutnya itu tidak berlaku hanya untuk dirinya saja, tapi juga bagi semua pejabat. ''Mereka harus berhenti di suatu saat. Itu agar nanti tidak menjadi sesuatu yang buruk kalau diteruskan,'' tegasnya.

Kenapa Mahfud tidak tertarik lagi jadi Ketua MK? Mengapa pula dia melontarkan statement seperti itu? Hal ini menimbulkan spekulasi politik. Sebagian kalangan meyakini Mahfud akan mencalonkan diri sebagai Capres 2014. Jadi, sejak kini dia harus mempersiapkan diri. Kalau benar demikian, ya tidak apa-apa. Nama Mahfud memang sudah masuk bursa capres. Dari sejumlah polling yang dilakukan lembaga survei, Mahfud selalu masuk 5 besar, bahkan 3 besar kandidat Capres 2012. Itu artinya, dia diakui punya kapasitas dan layak jadi calon presiden mendatang.

Di luar soal capres, pernyataan Mahfud tadi juga menarik untuk digarisbawahi. Kenapa? Banyak pejabat yang sedang berkuasa cenderung tidak mau berhenti dan ingin terus berkuasa. Seringkali dengan alasan atau klaim masih disukai rakyat. Bila perlu mereka memperpanjang masa kekuasaannya itu lewat keturunan dan konco-konconya. Sehingga lahirlah apa yang disebut ''politik dinasti.'' Di Indonesia kecenderungan ini makin kuat. Tak sedikit gubernur atau bupati atau walikota yang kemudian jabatannya diteruskan oleh suami/istri atau anak dan menantunya. 

Catat kata-kata Mahfud, bahwa kekuasaan yang terlalu lama itu bisa menyesatkan!  

Cukup banyak penguasa diktator di Timur Tengah seperti Mesir, Tunisia dan beberapa negara Arab lainnya, akhirnya jatuh dalam kondisi mengenaskan. Itu akibat mereka terlalu lama berkuasa. Contoh paling dekat di Filipina, betapa Ferdinand Marcos akhirnya jatuh dari kursi kekuasaannya dalam keadaan hina dina, lantaran dalam kondisi korup ngotot pula ingin terus berkuasa. Di Indonesia, Soeharto juga mengalami nasib yang sama, lengser dalam hujatan massal rakyatnya karena dia berkuasa terlalu lama--32 tahun!

Statement Mahfud tersebut setidaknya telah menyindir,  mengingatkan dan menyadarkan para pejabat -- pada level dan bidang apa pun -- bahwa kekuasaan yang terlampau lama bisa membahayakan diri. Harus menyadari kapan saatnya berhenti. Itu bukan cuma perlu bagi demokrasi, tapi juga penting demi regenerasi.

Pos Pengumben, 23 November 2012
ZHM




Tidak ada komentar:

Posting Komentar